TUGAS SOFTSKILL
MANUSIA DAN HARAPAN
NAMA : M.Yudha.P
NPM :
37414590
KELAS : 1D06
JURUSAN TEHNIK
INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2014
A. PENGERTIAN MANUSIA
Manusia adalah makhluk yang paling mulia disisi Allah SWT. Manusia memiliki
keunikan yang menyebabkannya berbeda dengan makhluk lain. Manusia memiliki jiwa
yang rohaniah, ghaib, tidak dapat ditangkap dengan panca indera yang berbeda
dengan makhluk lain karena pada manusia terdapat daya berfikir, akal, nafsu,
kalbu, dan sebagainya.
Pengertian manusia dapat dilihat dari berbagai segi. Secara bahasa manusia
berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin),
yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang mampu menguasai makhluk
lain. Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta,
sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang
individu. Secara biologi, manusia diartikan sebagai sebuah spesies primata dari
golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.
B. PENGERTIAN
HARAPAN
Harapan berasal dari
kata harap. Artinya supaya sesuatu yang terjadi atau sesuatu yang belum
terwujud. Sedangkan harapan itu sendiri mempunyai makna sesuatu yang terkandung
dalam hati setiap orang yang datangnya merupakan karunia dari Allah SWT yang
sifatnya terpatri dan sukar dilukiskan. Yang mempunyai harapan atau keinginan
itu hati. Putus harapan berarti putus asa. Dan agar harapan dapat dicapai, memerlukan
kepercayaan pada diri sendiri, kepercayaan kepada orang lain dan kepercayaan
kepada Allah SWT.
Harapan atau asa adalah
bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau
suatu kejadian akan berbuah kebaikan diwaktu yang akan datang. Pada umumnya
harapan berbentuk abstrak, tidak tampak namun diyakini bahkan terkadang dibatin
dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun ada kalanya harapan tertumpu pada
seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan
harapannya menjadi nyata dengan cara berusaha dan berdo’a.
Setiap orang mempunyai
berbagai cara untuk memenuhi harapannya atau keinginannya, baik dengan cara
yang dibenarkan maupun dengan cara yang dilarang oleh norma-norma agama dan hukum.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang melakukan pelanggaran dalam
usahanya mencapai apa yang diharapannya, misalnya : faktor lingkungan sosial,
ekonomi, pendidikan, tidak adanya landasan iman yang kuat, kurang rasa percaya
diri, dan kurang pendidikan mental. Dari semua itu dapat berakibat buruk pada
diri sendiri.
Beberapa pendapat
menyatakan bahwa esensi harapan berbeda dengan berpikir positif yang merupakan
salah satu cara proses sistematis dalam psikolog untuk menangkal pikiran negatif
atau berpikir pesimis.
C. MANUSIA DAN
HARAPAN
Harapan dalam kehidupan manusia
merupakan cita-cita, keinginan, penantian, kerinduan supaya sesuatu itu
terjadi. Dalam menantikan adanya sesuatu yang terjadi dan diharapkan, manusia harus
melibatkan manusia lain atau kekuatan lain di luar dirinya supaya sesuatu
terjadi atau terwujud.
Menurut macamnya ada
harapan yang optimis dan harapan pesimistis (tipis harapan). Harapan yang
optimis artinya sesuatu yang akan terjadi itu sudah memberikan tanda-tanda yang
dapat dianalisis secara rasional, bahwa sesuatu yang akan terjadi akan muncul
pada saatnya. Dan harapan yang pesimistis ada tanda-tanda rasional tidak akan
terjadi.
Harapan itu ada karena
manusia hidup. Manusia hidup penuh dengan keinginannya atau maunya. Setiap
manusia memiliki harapan yang berbeda-beda, orang yang berpikir luas,
harapannya pun akan luas. Begitupun sebaliknya, orang yang berpikir sempit maka
harapannya juga akan sempit.
Harapan itu bersifat manusiawi
dan dimiliki semua orang. Dalam hubungannya dengan pendidikan moral, untuk
mewujudkan harapan perlu di wujudkan hal-hal sebagai berikut :
1.
Harapan apa yang baik
2.
Bagaimana cara mencapai harapan itu
3.
Bagaiman bila harapan tidak tercapai
Jika manusia mengingat
bahwa kehidupan tidak hanya di dunia saja namun di akhirat juga, maka sudah
selayaknya harapan manusia untuk hidup di kedua tempat tersebut bahagia. Dengan
begitu manusia dapat menyelaraskan kehidupan antara dunia dan akhirat, dan selalu
berharap bahwa hari esok lebih baik dari pada hari ini. Namun kita sebagai
manusia harus sadar bahwa harapan tidak selamanya menjadi kenyataan dan
terwujud.
D. SEBAB MANUSIA
MEMILIKI HARAPAN
Menurut kodratnya manusia itu adalah
makhluk sosial. Setiap manusia lahir ke dunia ini langsung disambut dalam suatu
pergaulan hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau anggota masyarakat
lainnya. Di tengah-tengah manusia lain itulah seseorang dapat hidup dan
berkembang fisik dan jasmani, serta mental dan spiritualnya.
Ada dua hal yang mendorong
manusia hidup bergaul dengan manusia lain, yaitu : dorongan kodrat dan dorongan
kebutuhan hidup.
1.
Dorongan Kodrat
Kodrat ialah sifat,
keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak
manusia itu diciptakan oleh Allah SWT. Misalnya : menangis, bergembira,
berpikir, bercinta, berjalan, berkata, dan mempunyai keturunan. Setiap diri manusia
mempunyai kemampuan untuk itu semua dan dorongan kodrat menyebabkan manusia
mempunyai keinginan dan harapan.
Dalam diri manusia
masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup
bergaul, hidup bermasyarakat atau hidup bersama dengan manusia lain. Dengan
kodrat ini manusia dapat mempunyai harapan.
1.
Dorongan Kebutuhan Hidup
Sudah menjadi kodrat bahwa
manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada
garis besarnya dapat dibedakan atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
Kebutuhan jasmani, misalnya makan, minum, pakaian, dan rumah. Sedangkan
kebutuhan rohani, misalnya kebahagiaan, kepuasan, keberhasilan, hiburan dan
ketenangan.
Untuk memenuhi semua
kebutuhan itu manusia harus bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini
disebabkan karena kemampuan manusia sangat terbatas, baik kemampuan fisik
maupun kemampuan berpikir. Dan dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan
kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan, karena pada hakekatnya
harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sehubungan dengan
kebutuhan-kebutuhan manusia itu, Abraham Maslow mengkategorikan kebutuhan
manusia menjadi macam. Lima macam kebutuhan itu merupakan lima harapan manusia,
yaitu :
1.
Harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup (survival)
2.
Harapan untuk memperoleh keamanan (safety)
3.
Harapan untuk memiliki hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai
(being loving and love)
4.
Harapan untuk memperoleh status atau diterima atau diakui lingkungan
(status)
5.
Harapan untuk memperoleh perwujudan dan cita-cita (self-actualization)
E. HARAPAN DAN
KEPERCAYAAN
Kepercayaan berasal dari kata percaya,
artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang
berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Dalam agama
terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap sebagai wahyu dari Allah SWT.
Kepercayaan dalam agama merupakan keyakinan yang paling besar. Dalam hal
beragama tiap-tiap orang wajib menerima dan menghormati kepercayaan orang yang
beragama itu, dasarnya ialah keyakinan masing-masing.
Harapan dan kepercayaan
saling melengkapi. Karena dalam memenuhi atau mewujudkan harapan, manusia harus
berusaha dan berdo’a. Dengan berusaha dan berdo’a sungguh-sungguh kepada
Allah SWT serta mempercayai adanya Allah SWT, harapan akan terwujud dan
terpenuhi.
Daftar Pustaka : http://www.elearning.gunadarma.ac.id/index.php?option=com_wrapper&Itemid=36
Tidak ada komentar:
Posting Komentar